Kamis, 16 Januari 2014

Stratifikasi dan Diferensiasi Sosial dalam Masyarakat

Di dalam masyarakat terdapat banyak sekali keluarga dan kalangan yang saling berbeda-beda baik dalam suku, agama, adat, dan sebagainya. Hal-hal tersebut membuat terdapat perbedaan sosial yang ada di masyarakat. Perbedaan sosial tersebut menjadi salah satu hal yang mempengaruhi apakah kerukunan dapat terjadi atau tidak. Hal-hal terkait dijabarkan dalam stratifikasi dan diferensiasi sosial.
            
Diferensiasi adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.Pengertian sama disini menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara horisontal, mendatar, atau sejajar. Ada dua pengelompokan diferensiasi di dalam masyarakat yaitu kemajemukan sosial yang terdiri dari ras, etnis, dan agama, kemudian satunya yaitu heterogenitas sosial yang dibedakan berdasarkan profesi dan jenis kelamin.
   
Dalam diferensiasi tidak ada tingkatan-tingkatan yang membedakan. Perbedaan ini umumnya merupakan bawaan sejak lahir seperti suku. Sebagai contoh suku Batak dan suku Betawi memiliki kelebihan dan keunikan masing-masing. Kita tidak bisa mengatakan bahwa di Indonesia suku Betawi lebih hebat atau lebih baik dari suku Batak, begitu juga sebaliknya. Jadi meskipun berbeda, kedua suku tetap memiliki tingkat sosial yang sama dengan banyak suku di Indonesia.

Perbedaan atau diferensiasi sosial bisa dilihat berdasarkan ciri-ciri berikut :

a. Ciri fisik

Perbedaan ini umumnya merupakan bawaan sejak lahir yang meliputi fisik seseorang seperti warna kulit, rambut, muka, dan sebagainya.

b. Ciri Sosial

Perbedaan ini terjadi karena perbedaan dalam pekerjaan yang membentuk perilaku serta cara pandang yang   berbeda-beda. Contoh seorang dokter memiliki pola perilaku yang berbeda dengan pilot.

c. Ciri budaya      
    
Perbedaan ini terbentuk melalui pandangan hidup seseorang di dalam keluarga dan masyarakat. Ciri tersebut dipengaruhi oleh suku atau etnis dan kepercayaan. Perbedaan tersebut tampak dalam bahasa, adat, pakaian, seni, agama dan sebagainya.

Dari perbedaan-perbedaan di atas bisa kita lihat bahwa banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan atau diferensiasi sosial dalam masyarakat, yang umumnya dipengaruhi dari cara hidup seseorang.
 
Selain perbedaan di atas, pengelompokan diferensiasi sosial dapat dilihat dalam kriteria-kriteria berikut : 

1. Diferensiasi ras

Perbedaan yang dilihat dari ciri-ciri fisik bawaan. Pengelompokan ini melihat ciri-ciri fisik seseorang.

2. Diferensiasi Suku Bangsa (etnis)

Perbedaan ini melihat suku bangsa atau etnis seseorang. Etnis sendiri merupakan sekelompok rakyat yang memiliki hubungan biologis sehingga memiliki adat dan bahasa suku yang sama.

3. Diferensiasi Klan

Perbedaan ini meliputi hubungan keluarga atau ikatan darah yang di dalamnya terdapat kesatuan keturunan, kesatuan tradisi, dan kesatuan kepercayaan.

4. Diferensiasi Agama

Perbedaan yang didasari oleh agama yang dianut seseorang. Pengelompokan dilakukan berdasarkan agama atau kepercayaan yang dianut. 

5. Diferensiasi Profesi

Perbedaan yang pengelompokannya berdasarkan jenis pekerjaan atau profesi yang dilakukannya, yang tentunya setiap profesi memiliki keterampilan masing-masing.

6. Diferensiasi Jenis Kelamin

Perbedaan berdasarkan jenis kelamin baik laki-laki atau perempuan. Ini merupakan perbedaan biologis yang mempengaruhi perilaku, bentuk tubuh, organ reproduksi, suara, dan sebagainya.

7. Diferensiasi Asal Daerah

Perbedaan yang terjadi berdasarkan daerah asal seseorang. Daerah membentuk perilaku yang disesuaikan dengan kondisi alam dan geografis daerahnya sehingga muncul perbedaan dari satu daerah dengan daerah lain.

8. Diferensiasi Partai

Perbedaan ini dilandasi dengan kelompok partai yang di dalamnya terdapat ideologi, kegiatan yang berhubungan dengan negara, serta visi dan misi yang dimiliki.

Selain diferensiasi, terdapat penggolongan yang disebut stratifikasi sosial. Berbeda dengan diferensiasi, stratifikasi membuat terjadi suatu tingkatan masyarakat sehingga perbedaan sosial terjadi dalam tingkatan atau lapisan di dalam suatu masyarakat. Stratiikasi sosial sendiri memiliki pengertian yaitu suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Jadi seseorang akan melihat golongan sosial berdasarkan statusnya.

Status sosial yang terbentuk dari stratifikasi sosial memiliki beberapa hal yang menjadi pengaruhnya. Hal tersebut antara lain kekayaan, kekuasaan, dan kehormatan. ini merupakan ukuran yang biasa dipakai oleh penduduk dan masyarakat dalam melihat perbedaan setiap orang.  Penjelasan mengenai ketiganya adalah sebagai berikut :
 
1. Ukuran kekayaan

Ukuran ini melihat kekayaan atau status ekonomi dari seseorang. Bentuknya antara lain kaya atau miskin. Ukuran ini cukup banyak dilihat oleh berbagai lapisan masyarakat.

2. Ukuran kekuasaan

Ukuran ini melihat kekuasaan dalam suatu masyarakat di mana dalam suatu masyarakat ada penguasa yang menguasai masyarakat sehingga penguasa dipandang sebagai kelompok yang paling kuat dalam masyarakat.

3. Ukuran kehormatan

Ukuran ini melihat suatu kelompok yang terhormat di dalam suatu masyarakat. Kelompok tersebut memiliki pengaruh di dalam suatu masyarakat sehingga dihormati oleh kelompok lain. Kelompok yang dihormati ini bisa bangsawan, cendikiawan, sedangkan kelompok yang menghormati ialah rakyat awam.

Stratifikasi sosial sendiri memiliki beberapa sifat. Menurut Soerjono Soekanto ada tiga sifat, antara lain :

Stratifikasi Sosial Tertutup, di mana anggota setiap lapisan sulit mengadakan mobilitas secara vertikal atau naik/turun. Hanya bisa secara horizontal atau mendatar.

Stratifikasi Sosial Terbuka, di mana anggota setiap lapisan bisa melakukan mobilitas sosial baik vertikal maupun horizontal. Dengan kata lain bersifat dinamis.

Stratifikasi Sosial Campuran, yang merupakan gabungan antara stratifikasi terbuka dan tertutup.

sumber :         http://aliseptiansyah.wordpress.com/2013/01/24/diferensiasi-sosial-dan-stratifikasi-sosial/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar