Di dalam masyarakat
terdapat banyak sekali keluarga dan kalangan yang saling berbeda-beda baik
dalam suku, agama, adat, dan sebagainya. Hal-hal tersebut membuat terdapat
perbedaan sosial yang ada di masyarakat. Perbedaan sosial tersebut menjadi
salah satu hal yang mempengaruhi apakah kerukunan dapat terjadi atau tidak.
Hal-hal terkait dijabarkan dalam stratifikasi dan diferensiasi sosial.
Diferensiasi adalah klasifikasi
terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.Pengertian sama disini
menunjukkan pada penggolongan atau klasifikasi masyarakat secara horisontal,
mendatar, atau sejajar. Ada dua pengelompokan diferensiasi di dalam masyarakat
yaitu kemajemukan sosial yang terdiri dari ras, etnis, dan agama, kemudian
satunya yaitu heterogenitas sosial yang dibedakan berdasarkan profesi dan jenis
kelamin.
Dalam diferensiasi tidak ada
tingkatan-tingkatan yang membedakan. Perbedaan ini umumnya merupakan bawaan
sejak lahir seperti suku. Sebagai contoh suku Batak dan suku Betawi memiliki
kelebihan dan keunikan masing-masing. Kita tidak bisa mengatakan bahwa di
Indonesia suku Betawi lebih hebat atau lebih baik dari suku Batak, begitu juga
sebaliknya. Jadi meskipun berbeda, kedua suku tetap memiliki tingkat sosial
yang sama dengan banyak suku di Indonesia.
Perbedaan atau
diferensiasi sosial bisa dilihat berdasarkan ciri-ciri berikut :
a. Ciri fisik
Perbedaan ini
umumnya merupakan bawaan sejak lahir yang meliputi fisik seseorang seperti
warna kulit, rambut, muka, dan sebagainya.
b. Ciri Sosial
Perbedaan ini
terjadi karena perbedaan dalam pekerjaan yang membentuk perilaku serta cara
pandang yang berbeda-beda. Contoh seorang
dokter memiliki pola perilaku yang berbeda dengan pilot.
c. Ciri budaya
Perbedaan ini
terbentuk melalui pandangan hidup seseorang di dalam keluarga dan masyarakat.
Ciri tersebut dipengaruhi oleh suku atau etnis dan kepercayaan. Perbedaan tersebut
tampak dalam bahasa, adat, pakaian, seni, agama dan sebagainya.
Dari
perbedaan-perbedaan di atas bisa kita lihat bahwa banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya perbedaan atau diferensiasi sosial dalam masyarakat,
yang umumnya dipengaruhi dari cara hidup seseorang.
Selain perbedaan di atas,
pengelompokan diferensiasi sosial dapat dilihat dalam kriteria-kriteria berikut
:
1. Diferensiasi ras
Perbedaan yang dilihat dari
ciri-ciri fisik bawaan. Pengelompokan ini melihat ciri-ciri fisik seseorang.
2. Diferensiasi Suku Bangsa (etnis)
Perbedaan ini melihat suku bangsa
atau etnis seseorang. Etnis sendiri merupakan sekelompok rakyat yang memiliki
hubungan biologis sehingga memiliki adat dan bahasa suku yang sama.
3. Diferensiasi Klan
Perbedaan ini meliputi hubungan
keluarga atau ikatan darah yang di dalamnya terdapat kesatuan keturunan,
kesatuan tradisi, dan kesatuan kepercayaan.
4. Diferensiasi Agama
Perbedaan yang didasari oleh agama
yang dianut seseorang. Pengelompokan dilakukan berdasarkan agama atau
kepercayaan yang dianut.
5. Diferensiasi Profesi
Perbedaan yang pengelompokannya
berdasarkan jenis pekerjaan atau profesi yang dilakukannya, yang tentunya
setiap profesi memiliki keterampilan masing-masing.
6. Diferensiasi Jenis Kelamin
Perbedaan berdasarkan jenis kelamin
baik laki-laki atau perempuan. Ini merupakan perbedaan biologis yang
mempengaruhi perilaku, bentuk tubuh, organ reproduksi, suara, dan sebagainya.
7. Diferensiasi Asal Daerah
Perbedaan yang terjadi berdasarkan
daerah asal seseorang. Daerah membentuk perilaku yang disesuaikan dengan
kondisi alam dan geografis daerahnya sehingga muncul perbedaan dari satu daerah
dengan daerah lain.
8. Diferensiasi Partai
Perbedaan ini dilandasi dengan
kelompok partai yang di dalamnya terdapat ideologi, kegiatan yang berhubungan
dengan negara, serta visi dan misi yang dimiliki.
Selain diferensiasi, terdapat
penggolongan yang disebut stratifikasi sosial. Berbeda dengan diferensiasi,
stratifikasi membuat terjadi suatu tingkatan masyarakat sehingga perbedaan
sosial terjadi dalam tingkatan atau lapisan di dalam suatu masyarakat.
Stratiikasi sosial sendiri memiliki pengertian yaitu suatu konsep dalam
sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan
status yang dimilikinya. Jadi seseorang akan melihat golongan sosial
berdasarkan statusnya.
Status sosial yang terbentuk dari
stratifikasi sosial memiliki beberapa hal yang menjadi pengaruhnya. Hal
tersebut antara lain kekayaan, kekuasaan, dan kehormatan. ini merupakan ukuran
yang biasa dipakai oleh penduduk dan masyarakat dalam melihat perbedaan setiap
orang. Penjelasan mengenai ketiganya
adalah sebagai berikut :
1. Ukuran kekayaan
Ukuran ini melihat kekayaan atau
status ekonomi dari seseorang. Bentuknya antara lain kaya atau miskin. Ukuran
ini cukup banyak dilihat oleh berbagai lapisan masyarakat.
2. Ukuran kekuasaan
Ukuran ini melihat kekuasaan dalam
suatu masyarakat di mana dalam suatu masyarakat ada penguasa yang menguasai
masyarakat sehingga penguasa dipandang sebagai kelompok yang paling kuat dalam
masyarakat.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran ini melihat suatu kelompok
yang terhormat di dalam suatu masyarakat. Kelompok tersebut memiliki pengaruh
di dalam suatu masyarakat sehingga dihormati oleh kelompok lain. Kelompok yang
dihormati ini bisa bangsawan, cendikiawan, sedangkan kelompok yang menghormati
ialah rakyat awam.
Stratifikasi sosial sendiri memiliki
beberapa sifat. Menurut Soerjono Soekanto ada tiga sifat, antara lain :
Stratifikasi Sosial Tertutup, di mana anggota setiap lapisan sulit mengadakan mobilitas secara vertikal
atau naik/turun. Hanya bisa secara horizontal atau mendatar.
Stratifikasi Sosial Terbuka, di mana anggota setiap lapisan bisa melakukan mobilitas sosial baik
vertikal maupun horizontal. Dengan kata lain bersifat dinamis.
Stratifikasi Sosial Campuran, yang merupakan gabungan antara stratifikasi terbuka dan tertutup.
sumber : http://aliseptiansyah.wordpress.com/2013/01/24/diferensiasi-sosial-dan-stratifikasi-sosial/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar